Pemanasan Global / Global Warming / 地球温暖化

halo yusuf

baru-baru ini juga viral mengenai para ilmuan yang melakukan demo besar-besaran mengenai pemanasan global, para ilmuan mengatakan secara emosional bahwa kita akan kehilangan segalnya jika tidak ada tindakan yang kuat dan mereka tidak bercanda mengenai hal ini namum di katakan mereka kurang di perhatikan dan di tindak lanjuti oleh pemerintah,kenepa demikina? dan apa benar kita akan kehilangan segalanya jika tidak ada tindak lanjut?

apa saja faktor yang menyebabkan pemanasan global

Ada, salah satunya manfaat bagi sektor pertanian Karna tumbuhan lebih bisa tumbuh dengan baik dengan adanya karbon dioksida yang tinggi, lebih toleran dengan kekeringan

oke indah

variasi dari Matahari yang diperkuat oleh umpan balik
dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini (Marsh and Henrik,
2000). Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca
adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer, sebaliknya efek
rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah
paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas
Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga
dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai
akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas
gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri
hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950 (Hegerl, et al. 2007,
Ammann, et al, 2007).
Hasil penelitian menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah
diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University
mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50%
peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-
35% antara tahun 1980 dan 2000 (Scafetta and West, 2006). Selanjutnya menurut Stott (2003) bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi
berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh
Matahari, mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik
dan aerosol sulfat juga tidak diperhitungkan. Walaupun demikian, mereka
menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap
pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekadedekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 menurut
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagian besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C antara tahun 1990 dan 2100.
Dengan menggunakan model iklim, perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh
penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa
mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian
besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka
air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas
dari lautan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan
serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia
mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi
yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani
dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas
rumah kaca.
Protokol ini mengharuskan negara-negara industri untuk menurunkan
emisinya sebesar 5,2 persen di bawah tingkat emisi tahun 1990 dengan target waktu
hingga 2012 dan baru memperoleh kekuatan hukumnya secara internasional pada
tanggal 16 Februari 2005. Hingga 23 Oktober 2007 sudah 179 negara yang
meratifikasi Protokol Kyoto tersebut. Kemudian pada tanggal 3-14 Desember 2007 di
Bali diselenggarakanlah Konvensi Tingkat Tinggi yang digelar oleh UNFCCC
(United Nations Framework Convention on Climate Change) dan dihadiri hampir 10
ribu orang dari 185 negara. Melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat
mengevaluasi hasil kinerja dari Protokol Kyoto yang dibuat sebagai bukti komitmen
negara-negara sedunia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca demi
menanggulangi permasalahan yang terjadi saat ini.

DIMANA DISINI ADA BEBERAPA DAMPAK DARI PEMANASAN GELOBAL TERSEBUT YAITU:

Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang
merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan
    naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah
    pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir
    terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi,
    dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus
    menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
  2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim
    menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan
    musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibat musim tanam yang
    sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi
    panen juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi
    penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat
    tekanan tuntutan hidup.
  3. Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap
    suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global
    menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada
    pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi
    ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
  4. Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan
    produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk
    menemukan habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan
    perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien
    dan migrasi ikan).
  5. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu
    menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
  6. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada
    puncaknya.
  7. Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan
    terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan,
    sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap.
  8. Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi
    kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu, kondisi ini tidak
    menutup kemungkinan adanya pertumbuhan dan resistensi organisme penyebab
    penyakit tropis. Jenis-jenis larva yang berubah resistensinya terhadap perubahan
    musim dapat meningkatkan penyebaran organisme ini lebih luas. Ini
    menimbulkan wabah penyakit yang dianggap baru.

Nah terkait hal di atas yg menjadi pertanyaan saya di atas yaitu, Bagaimana si cara mengatasi hal tersebut/dampak dari pemanasan global tersebut?

Terimakasi🙏

negara mana saja yang paling merugi karna pemanasan global?

Apakah Global Warming dari tahun ke tahun semakin meningkat??

Ya, benar. Dengan beralih ke energi terbarukan kita dapat mengurangi emisi CO2 secara drastis dan membantu melawan perubahan iklim. Salah satu dampak paling signifikan dari energi terbarukan adalah pengurangan emisi gas rumah kaca .